Ada dua cara praktis agar tikus hengkang dari rumah. Pertama, tindakan pengendalian dengan menggunakan umpan dan jebakan berbasis alat dan bahan racun yang bisa diterapkan pada model rumah minimalis. Cara kedua menggunakan perangkap dan pengusir tikus yang disokong dengan alat canggih beraliran listrik. Masing-masing cara ada plus dan minusnya. Berikut kami uraikan lebih mendetail.
Umpan dan Jebakan
Ada banyak metode pengendalian hama tikus dengan umpan dan jebakan. Namun yang paling umum digunakan adalah penjepit, kurungan, dan lem tikus.
Jebakan dengan model kurungan relatif lebih aman karena tidak menggunakan bahan kimia beracun. Tikus atau bangkainya juga tidak sulit dicari karena berada di dalam perangkap, melekat pada lem atau di dalam kurungan. Kapasitas kurungan dapat menampung sekitar 15-20 tikus. Itu termasuk tikus got yang berukuran sekitar 25cm yang ada pada model rumah minimalis.
Kurungan tikus punya kelemahan pula. Kurungan itu mudah dipelajari oleh tikus. Misalnya, ada tikus yang terperangkap, dan secara bersamaan ada tikus lain yang bebas. Tikus yang bebas itu biasanya secara naluriah tidak akan melintas pada area kurungan tersebut.
Racun tikus mampu membunuh tikus dalam waktu singkat. Cara ini cukup efektif ketika populasi tikus melonjak tinggi untuk itu mengenal struktur rumah juga sangat diperlukan. Racun berbentuk serbuk hitam itu ditabur pada makanan semisal, sisa keju, daging, atau kacang-kacangan. Tikus lantas melahap makanan bercampur racun. Setelah satu jam, racun bereaksi dalam tubuh. Lama-lama, tikus pun klenger.
Umpan racun tikus ada kelemahannya juga seperti dengan jebakan struktur rumah adat jawa tengah. Tikus tidak akan menyentuh umpan itu kalau temannya sudah tewas setelah melahap makanan tadi. Kelemahan lain adalah tikus yang terkontaminasi racun bisa mati di mana saja. Dengan begitu, bangkai tikus tidak bisa dideteksi dengan cepat. Deteksi bangkai biasanya dilakukan dari sumber bangkai yang menyengat. Kalau tidak segera ditemukan, bangkai tikus bisa menimbulkan penyakit pada rumah. Perlu juga diketahu dalam mebuat strategi pada rumah anda harus mengenal struktur rumah adat jawa tengah.
Racun lain berbentuk butiran dengan campuran bahan yang disukai tikus. Biasanya racun, yang mengandung warfarin, bekerja dengan membuat pendarahan di retina mata tikus. Racun akan membuat daya pandang dan daya tahan tikus jadi menurun. Lama-lama, tikus akan mati kelelahan mencari tempat terang agar pandangannya semakin jelas. Biasanya tikus akan mati dalam waktu sekitar empat hari.
Perangkap dan Pengusir
Perangkap tikus
Selain perangkap tikus model konvensional, sekarang juga banyak tersedia perangkap tikus elektrik, yang bekerja dengan listrik AC, maupun dengan baterei untuk merawat dan melindungi ruangan rumah.
Prinsip kerjanya sama dengan perangkap tikus biasa yang ada pada model rumah minimalis. Tikus dipancing dengan umpan untuk masuk ke dalam perangkap. Setelah itu, tikus akan mati akibat sengatan listrik alat tersebut. Perangkap ini juga dilengkapi dengan lampu indikator yang menyala hijau jika ada tikus yang terperangkap. Pengguna dapat mengetahui dengan mudah dan segera membuang bangkai tikus.
Tidak adanya zat kimia beracun yang digunakan jadi kelebihan alat ini. Bangkai tikus juga mudah dibuang sehingga tidak mencemari rumah. Selain dengan sengatan listrik, ada juga yang membunuh tikus dengan menggunakan karbondioksida.
Lain lagi dengan pengusir tikus elektrik. Alat ini bekerja dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik ini menggangu saraf pendengaran tikus, juga serangga lainnya. Akan tetapi aman bagi manusia dan hewan peliharaan.
Beragam perangkap dan racun tikus bisa dipakai dan dikombinasikan sesuai kebutuhan. Jika memang tidak bisa menanggulanginya sendiri, Anda bisa menggunakan jasa teknisi ahli. Namun yang tidak kalah penting adalah menjaga agar tikus tidak datang lagi ke rumah. Setelah populasi tikus habis, bersihkan area yang menjadi sarang tikus. Tutup jalan masuk tikus ke rumah.
Tikus memang sangat mengganggu. Tapi, Anda bisa menanggulanginya, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar